Teoriini juga menyebutkan, seseorang dapat belajar dan berlatih untuk menjadi pemimpin melalui ajaran, pengalaman, dan pengamatan yang baik. Teori ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif merupakan hasil dari tiga keterampilan utama yang dimiliki oleh individu yaitu keterampilan yang berupa keterampilan teknis, manusiawi, dan konseptual. 5.
Sumber / 24 June 2021 Lori Official Writer Kemampuan berkomunikasi yang baik dengan bawahan adalah kunci sukses sebagai seorang pemimpin. Tapi untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain dengan tutur kata butuh pendekatan yang bersifat akrab. Misalnya, apakah kamu memuji bawahanmu atas hasil kerja mereka yang baik atau saat mereka melampaui target? Seberapa sering kamu memberikan pujian demikian? Apakah kamu mengakui dan merayakannya bersama tim? Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di tempat kerja. Sebagian besar waktu tersebut kita habiskan dengan berinteraksi dengan orang lain. Apakah di sepanjang interaksi tersebut kamu mmeperlakukan setiap orang dengan baik? Jika kamu sering mengucapkan 5 kalimat ini kepada bawahanmu setiap hari selama bekerja, itu artinya kamu adalah salah satu pemimpin yang baik. 1. Kita tidak mungkin menyelesaikan proyek ini tanpa bantuanmu.’ Anggaplah ini sebagai cara yang bagus untuk mengungkapkan terima kasih kepada seseorang karena sudah mengerjakan pekerjaannya melampaui hasil yang ditetapkan. Menyampaikan pujian ini di depan semua tim akan membuat bawahan dihargai dan menjadi motivasi untuk melakukan pekerjaan lebih baik lagi. 2. Kita bisa memakai saranmu untuk mengatasi situasi ini’ Ada anggapan keliru kalau pemimpin yang meminta nasihat dari bawahan dinila kurang kompeten. Sebaliknya, penelitian menemukan bahwa seorang pemimpin yang meminta masukan atau nasihat dari bawahan justru pemimpin yang lebih kompeten. Pemimpin yang mau terbuka meminta bantuan dari bawahan menggambarkan sikap asli dan keterbukaannya untuk dipahami oleh orang lain. Pemimpin semacam ini memberikan izin kepada bawahannya untuk bersikap sama. Sehingga mereka bisa berkolaborasi dengan lebih baik. Jadi, lepaskan egomu dan libatkan bawahan untuk menyelesaikan persoalan yang sedang kamu hadapi. Baca Juga KataAlkitab – Memilih Seorang Pemimpin yang Benar 3. Apa yang bisa aku bantu?’ Seorang pemimpin akan sangat dihargai oleh bawahan ketika dia menunjukkan kepedulian kepada bawahannya. Karena itu seorang atasan harus peka dengan keadaan bawahannya. Jika seorang bawahan dirasa sedang menghadapi kesulitan, tawarkanlah bantuan. Mulai dengan kalimat, Apa yang bisa aku bantu?’ BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->4. Itu jelas kesalahanku’ Seorang pemimpin yang baik tidak akan pernah lari atau bersembunyi di balik kegagalan anak buahnya. Sebaliknya, dia akan mengambil tanggung jawab dan berdiri menjadi orang pertama yang akan menanggung risiko dari kegagalan tim. Tidak menyalahkan bawahan, sebaliknya mengakui jika kegagalan adalah kesalahan pribadi menunjukkan kualitas seorang pemimpin yang baik. 5. Maaf saya tidak tahu.’ Mengaku tidak tahu tentang sesuatu bukan berarti kamu adalah seorang pemimpin yang bodoh. Seorang pemimpin yang baik justru kerap menyampaikan hal ini kepada bawahannya. Karena dia tahu kalimat inilah yang justru mendorong seorang pemimpin mau bertumbuh dan berkembang. Ketidaktahuan membuat seorang pemimpin belajar dan bertumbuh. Baca Juga Rahasia Memimpin yang Mungkin Kamu Belum Ketahui Menjadi seorang pemimpin bukanlah tugas yang mudah. Karena ada tanggung jawab yang harus dilakukan, tentu bukan saja hanya mengejar target. Tetapi juga bagaimana membentuk orang lain menjadi versi terbaiknya dan melakukan tugasnya dengan baik. Jika kamu merasa jarang atau kurang sering mengucapkan lima kalimat di atas kepada bawahanmu, yuk mulailah membiasakannya. Bahkan ada begitu banyak karakter pemimpin yang bisa kamu contoh yang ditulis dalam Alkitab, seperti Salomo, Daud, Nehemia, Yusuf, dan sebagainya. Mereka sukses dalam kepemimpinannya karena mereka memiliki kerendahan hati untuk tulus dan jujur terhadap orang-orang yang mereka pimpin. Hari ini, mari belajar dari mereka. Sumber Halaman Tampilkan per Halaman
olehmanager adalah hal yang kurang baik. Hal ini menarik, bahwa setiap karyawan atau bawahan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap penggunaan kekuasaan atasan. Kekuasaan atasan lebih mengacu pada kekuasaan formal, atasan menggunakan kekuasaannya karena beliau memiliki posisi yang tinggi didalam perusahaan. JAKARTA, - Menjadi atasan, baik di perusahaan tempat Anda bekerja maupun ketika memiliki usaha sendiri, bukan hal yang mudah. Sebab, jabatan tersebut diikuti pula oleh tanggung jawab yang tidak ringan. Anda perlu memiliki keterampilan dan keahlian agar dapat menjalankan tugas itu dengan dari Reader's Digest, Selasa 27/10/2020, bila Anda baru dipromosikan sebagai atasan, berikut 8 hal yang harus Anda lakukan agar dapat menjadi atasan yang baik. Baca juga Atasan Semena-mena? Hadapi dengan Cara Ini agar Tak Ditindas Terus 1. Jadilah atasan yang dicintai Bila Anda kini menjadi atasan, Anda pasti tahu ada stigma dan stereotipe yang muncul di tempat kerja. Tidak jarang pula para pegawai kerap mengeluh tentang atasan mereka. Meskipun jabatan baru sebagai atasan adalah hal yang menyenangkan, namun pastikan Anda jangan menjadi bos yang bossy alias suka mengatur dan menyuruh. 2. Pahami bawahan Selain mengetahui kualitas pegawai atau bawahan yang baik, sebagai atasan, Anda juga harus mengetahui kekuatan para pegawai Anda. "Jika Tom adalah kasir yang baik dan para konsumen menyukai dia, maka jangan tempatkan Tom di dapur. Anda perlu agar Tom tetap bersemangat dan memberikan semangat kepada orang lain melalui pekerjaannya," kata Kevin B Donovan, senior vice president Otsuka-People. Baca juga Tips Karier Sukses, Begini Cara Dekat dengan Atasan Tanpa Menjilat Donovan menyatakan, atasan harus mengetahui bawahannya, baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Artinya, Anda harus meluangkan waktu untuk melihat kekuatan dan kelemahan para pegawai, sehingga talenta mereka dapat dimanfaatkan dengan baik. Temukan apa yang membuat pegawai bekerja dengan baik. Bantu mereka menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga mereka akan menjadi pegawai yang loyal. 3. Berpikir seperti pegawai, bertindak seperti atasan Pakar pemasaran Jerry Acuff menuturkan, Anda harus berpikir seperti pegawai agar bisa menjadi atasan yang baik. "Para pegawai ingin kita memedulikan mereka. Mereka ingin kita membantu mereka untuk mencapai kesuksesan," terang Acuff. Menurut dia, caranya adalah dengan memberikan instruksi pekerjaan yang kompeten, memadukannya dengan memberikan independensi pegawai dalam melakukan pekerjaannya. "Jatuh cintalah dengan para pegawai Anda. Anda telah diberikan salah satu tanggung jawab paling penting dalam hidup, yakni membantu seseorang mencapai kesuksesan," terang Acuff. 4. Inspiratif Semua orang pasti bisa memerintah orang lain, tapi menjadi atasan yang inspitatif membutuhkan keahlian. Cara menjadi pemimpin yang inspiratif adalah menginspirasi diri sendiri dulu. Cintai pekerjaan Anda, selalu cari cara memperbaiki pekerjaan, dan kemudian cari cara agar pekerjaan Anda lebih semangat itu dan turunkan ke para pegawai Anda. Pada akhirnya, para pegawai juga akan bekerja dengan baik. Baca juga Bos Garuda Kami Melarang Penyalahgunaan Wewenang Atasan ke Bawahan 5. Perlukah jadi teman? Jika Anda dipromosikan menjadi atasan dan sekarang memimpin rekan-rekan kerja, Anda akan berada di posisi yang sulit. Beberapa rekan kerja pun bisa jadi merasa canggung. Sebagai atasan, sudah menjadi tugas Anda untuk memimpin tim, bukan akrab berteman dengan mereka. "Jangan menjadi seseorang yang bukan diri Anda. Jangan berteman dengan anggota tim Anda, melainkan pahami dan hormati bahwa tugas seorang pemimpin sangat menantang, baik bagi Anda dan mereka," tutur Donovan. Pastikan batasannya jelas, jangan menunjukkan kesukaan terhadap kinerja salah seorang anggota tim saja, dan pastikan setiap orang mengetahui aturan main tim Anda. Baca juga Punya Atasan Bad Boss, Siasati dengan 5 Cara Ini 6. Beri perhatian Salah satu cara menjadi atasan yang baik adalah menjaga komunikasi yang jelas dan konsisten dengan pegawai. Ini artinya mereka harus tahu bahwa Anda bisa dihubungi atau diajak bicara kapan saja. Pakar karier eksekutif Natalie Currie merekomendasikan Anda berkomitmen menjadwalkan pertemuan bulanan secara tatap muka dengan pegawai dan jadikan ini kebiasaan. "Selalu luangkan waktu untuk ini, tandai di kalender Anda. Selama pertemuan tatap muka, hilangkan semua distraksi yang bisa mengganggu keterlibatan Anda dalam pembicaraan. Lakukan pertemuan di ruang yang hening dan pasang ponsel dalam mode getar," ungkap Currie. 7. Berbicara paling terakhir "Seringkali, atasan adalah pihak yang pertama membagikan perspektif, yang membuat para pegawai tidak punya opsi lain selain setuju," jelas Currie. Ia menekankan bahwa peran atasan yang baik adalah menstimulasi pemikiran dan mengundang tim berbagi ide secara luas. "Anda bisa mencoba meminta pegawai-pegawai membagikan apa yang mereka pikirkan, sebelum akhirnya Anda memberikan komentar. Jika Anda merasa harus berbicara terlebih dahulu, tanyakan pertanyaan ini, 'Saya memiliki beberapa pemikiran tentang topik ini, tapi sebelumnya saya ingin mendengar pandangan Anda masing-masing. Apa pandangan Anda tentang X?'" papar Currie. Baca juga Agar Karier Tak Terancam, Jangan Katakan 6 Hal Ini pada Atasan 8. Memanusiakan manusia Anggota tim Anda adalah manusia dan bukan robot. Atasan yang baik mengetahui dan memahaminya. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah meminta atau bertanya secara sopan, namun jangan mengajukan pertanyaan yang terlalu personal. Selain itu, kata Gina Folk, penulis buku 30 Strategies to Ensure Your Team’s Success and creator of the Mentor Up Method, pastikan Anda benar-benar mendengarkan jawabannya. Mengingat hari ulang tahun masing-masing anggota tim juga penting, termasuk tanggal-tanggal penting lainnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
SebabKepemimpinan yang sukses, menunjukkan bahwa pengelolaan dan penggerakan suatu organisasi berhasil dilaksanakan dengan sukses pula. Menurut Yasiroh (2010), seorang pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut: 1. Tanggung jawab yang seimbang. 2. Model peranan yang positif. 3. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik. 4.
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Leader artinya Berbeda Dengan Bos, Lho! Ini Penjelasannya! Leader artinya Berbeda Dengan Bos, Lho! Ini Penjelasannya! Perlu Anda ketahui bahwa leader artinya berbeda dengan bos. Leader memiliki arti pemimpin. Tentunya dalam suatu organisasi ataupun perusahaan, diperlukan seorang pemimpin agar bisa mencapai tujuan dengan baik. Nah, seorang leader harus bisa menginspirasi timnya untuk bisa bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Tanpa kehadiran pemimpin, pergerakan perusahan tidak akan mempunyai arah dan juga tujuan yang jelas. Istilah lainnya yang sering didengar di perusahaan untuk menyebut seorang pemimpin adalah bos. Tapi, tahukah Anda bahwa bos dan leader memiliki pengertian yang berbeda? Nah, dalam kesempatan kali ini kami akan membahas lebih dalam tentang leader dan perbedaannya di dalam perusahaan. Pengertian Leader Berdasarkan KBBI, leader artinya sama dengan bos, yakni majikan atau pemimpin. Tapi bila kita lihat berdasarkan sudut pandang staf atau bawahan, keduanya memiliki citra yang berbeda. Dilansir dari pernyataan Presiden sekaligus CEO Lead From Within bernama Lolly Daskal, terdapat beberapa poin yang membedakan leader artinya berbeda dengan bos, yaitu Seorang bos selalu menyuruh bawahan atau orang lain, sedangkan pemimpin lebih suka mengajak bawahannya agar bisa berkembang bersama-sama. Seorang bos lebih membangkitkan rasa takut, sedangkan seorang pemimpin lebih mengajarkan rasa saling menghargai. Seorang bos lebih sering menyalahkan orang lain, sedangkan pemimpin lebih sering membantu mencari jalan keluar atas setiap masalah yang terjadi bersama-sama. Bos lebih memikirkan dirinya sendiri, pemimpin lebih sering memikirkan kepentingan timnya. Bos lebih suka melihat hasil akhir, sedangkan pemimpin lebih suka menampilkan proses bagaimana untuk menuju hasil akhir. Bos selalu mengandalkan wewenangnya, pemimpin lebih mengandalkan kepercayaan semua anggota tim. Bos lebih sering memerintah orang lain, sedangkan pemimpin melatih bawahannya untuk memberikan performa terbaik. Bos akan meminta penghargaan dari anak buahnya, pemimpin lebih sering memberikan penghargaan. Bos lebih suka untuk didengarkan, sedangkan pemimpin lebih suka bertanya dan mendengarkan. Baca juga Employee Self-service ESS, Pengertian dan Peran dalam HR Karakteristik Bos dan Pemimpin Berdasarkan seluruh poin di atas, bisa kita lihat perbedaan dari bos dan pemimpin. Leader dan bos memiliki perbedaan dalam tingkat kemampuannya dalam mengemban tanggung jawab. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari pemimpin Seorang leader mampu mengekspresikan berbagai hal positif dari seluruh masalah yang ada. Itu artinya, seorang leader paham bahwa mengeluh dan juga menyesali masalah tidak akan bisa memberikan penyelesaian. Sehingga, leader harus siap dalam mencari hal positif dalam suatu masalah. Pemimpin mampu menghargai anggota timnya dengan cara memberikan penghargaan, apapun bentuknya. Bahkan, satu penghargaan dalam bentuk ucapan terima kasih dari seorang leader bisa menjadi sangat berharga untuk performa timnya. Mempunyai tujuan yang lebih jelas di masa depan menjadikan kepemimpinan dari seorang leader lebih bertanggung jawab atas tindakan yang diputuskan saat ini. Leader artinya memahami tujuan yang ingin diraihnya, sehingga mereka lebih mampu dalam menunjukkan apa yang harus mereka lakukan demi mencapai tujuan. Seorang leader selalu mendengarkan keluh kesah tim. Dengan mendengarkan, maka leader akan mengetahui apa yang dirasakan anggota timnya, sehingga bisa memberikan respon yang lebih tepat. Seorang pemimpin pun harus selalu terbuka dalam menerima feedback dari orang lain. Komunikasi yang baik adalah salah satu kunci suksesnya suatu organisasi. Seorang pemimpin sejati akan mampu membangun sistem komunikasi dengan bawahannya. Sehingga, mampu memastikan informasi yang diberikan telah diterima dengan baik oleh karyawan. Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya miskomunikasi dalam suatu organisasi. Baca juga SK Pengangkatan Karyawan Tetap Pengertian dan Contohnya Penutup Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua orang bisa menjadi pemimpin. Tapi, setiap orang bisa belajar untuk menjadi pemimpin yang baik. Untuk itu, dapatkanlah kandidat leader yang baik dalam perusahaan Anda, lalu bantulah mereka dengan menyediakan tools atau sistem yang mampu meningkatkan performa timnya. Khusus untuk tim keuangan, Anda bisa membantu mereka dengan menyediakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dipercaya oleh lebih dari 377 ribu pebisnis di Indonesia, mulai dari pebisnis UMKM hingga pebisnis besar. Accurate Online pun sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun, terbukti Accurate Online telah meraih penghargaan TOP Brand Awards dari tahun 2016 hingga tahun 2022 saat ini. Dengan menggunakan Accurate Online, tim Anda bisa mendapatkan laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan neraca, laporan perubahan modal, dan lebih dari 200 jenis laporan keuangan lainnya secara otomatis, cepat dan akurat. Berbagai data tersebut juga bisa Anda akses di mana saja dan kapan saja Anda butuhkan dengan menggunakan perangkat yang sudah terhubung dengan internet. Accurate Online pun lebih dari sekedar software akuntansi biasa, karena di dalamnya juga sudah dibekali dengan teknologi dan fitur yang akan membantu Anda dalam mengembangkan bisnis, contohnya saja fitur persediaan, fitur perpajakan, fitur penjualan, fitur pembelian, fitur multi cabang, fitur cash and profit center, fitur manufaktur, dan masih banyak lagi. Lebih menariknya lagi, seluruh kelebihan dan fitur luar biasa dari Accurate Online ini bisa Anda nikmati dengan biaya investasi yang sangat terjangkau, yaitu hanya sekitar 200 ribuan saja perbulannya. Tentunya Anda tidak akan bisa menemukan biaya investasi yang lebih terjangkau dari Accurate Online. Masih kurang tertarik? Tenang, Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis terlebih dahulu selama 30 hari dengan klik banner di bawah ini. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 1 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
Sekretarisjuga menjadi contoh yang baik atau cerminan untuk semua bawahan. 2. Peran Sekretaris Terhadap Bawahan. Selain memiliki peran yang penting terhadap pimpinan, sekretaris juga memiliki peran yang cukup penting untuk setiap bawahan. Menampung dan menindaklanjuti segala usulan dan juga saran yang diberikan oleh setiap bawahan.

– Hai sobat pada pembahasan kali ini akan membahas tentang Supervisor. Mulai dari pengertian, tugas, kegiatan, fungsi dan ciri-cirinya secara lengkap. Simak penjelasannya dibawah ini. Pengertian SupervisorPengertian Supervisor Menurut Para AhliTugas SupervisorCiri-Ciri Supervisor Yang BaikWewenang SupervisorJenis Kegiatan SupervisorFungsi SupervisorSyarat SupervisorTanggung Jawab SupervisorKeterampilan SupervisorSebarkan iniPosting terkait Pengertian Supervisor Supervisor berasal dari bahasa Inggris yaitu “supervise” yang berarti mengawasi atau mengarahkan. Jadi secara umum, pengertian Supervisor merupakan suatu jabatan dalam struktur perusahaan yang mengawasi dan memberi perintah atau arahan kepada rekan kerja yang berada posisi dibawahnya. Pengertian Supervisor Menurut Para Ahli 1. Sarwoto 1993 Supervisor merupakan seseorang di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelompok kerjanya. 2. Raphael, R. Kavanaugh dan Jack D. Ninemeire Supervisor merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan bawahannya. 3. Moekijat 1990 Supervisor yaitu suatu anggota dari perusahaan yang mempertanggungjawabkan pekerjaan kelompoknya kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi. Tugas Supervisor Berikut ini adalah beberapa tugas yang menjadi point utama seorang supervisor diantaranya Memberi sesuatu perintah atau mengatur pekerjaan para bawahannya para staf. Membuat job descriptions atau deskripsi pekerjaan untuk para bawahannya. Bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan oleh para staf bawahan. Memberikan sesuatu hal semangat atau motivasi kerja kepada para staf bawahan. Membuat jadwal kegiatan kerja untuk para staf bawahan. Memberikan suatu breafing dan pelatihan kepada para staf bawahan. Membuat suatu planning pekerjaan untuk periode harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Menyampaikan suatu kebijakan yang dibuat oleh atasan kepada rekan kerja atau staf bawahan. Mendisiplinkan para karyawan yang suka ceroboh atau bertingkah laku sembarangan. Menegakkan suatu aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Memecahkansuatu masalah perusahaan, baik masalah rutin ataupun masalah yang tidak rutin mendadak. Mengontrol dan menilai kinerja para staf bawahan. Memberika suatu informasi kepada atasan mengenai kondisi staf bawahan. Ciri-Ciri Supervisor Yang Baik Seorang supervisor yang baik harus memenuhi 4 ciri-ciri sebagai berikut ini 1. Karakter Seorang supervisor harus jujur, artinya ia mau mengakui semua perbuatannya baik itu perbuatan benar ataupun perbuatan salah. Supervisor juga sebaiknya menjadi orang yang berintegritas, artinya dapat melaksanakan apa yang sudah ia ucapkan dan menjadi teladan bagi para karyawan. 2. Koperatif Seorang supervisor ini juga harus bersikap koperatif. Ia harus bisa menjalin kerja sama dengan para bawahan, klien, supplier, sesama supervisor, atau atasannya. Ia juga tidak bisa bekerja semaunya sendiri. 3. Kompeten Seorang supervisor tentu harus kompeten di bidangnya. Sebab jika ia saja tidak kompeten, bagaimana dengan nasib para karyawan yang ada di kelompoknya? 4. Komunikatif Seorang supervisor perlu menjalin suatu hubungan dengan banyak orang. Karena itulah, ia pun harus bersikap komunikatif. Saat orang sedang berbicara, ia sebaiknya menjadi seorang pendengar yang baik. Sebaliknya ketika diberi suatu kesempatan untuk berbicara, supervisor harus memberikan respon atau berbicara dengan tepat. Tidak menggurui dan tidak menasihati, apalagi mengeluarkan kata-kata yang sifatnya mengancam orang lain. 5. Rajin Bekerja Seorang supervisor sangat berkemauan keras demi meraih suatu tujuan perusahaan atau program kerja yang telah disusun sebelumnya. Wewenang Supervisor Sebagai seorang supervisor tentu saja mempunyai wewenang tersendiri, yaitu sebagai berikut ini Berwenang untuk dapat menghentikan sebuah proses produksi. Sementara itu melaporkan kepada manager produksi guna untuk menentukan tindak lanjutnya. Memiliki suatu wewenang untuk melakukan sistem peneguran akan karyawan yang melakukan kesalahan, baik secara tertulis ataupun lisan dan melanjutkannya ke atasan apabila masalah itu memang diperlukan. Berwenang untuk dapat memberikan penilaian terhadap kinerja yang dilakukan oleh seorang karyawan dengan karyawan lainnya maupun staff dibawahnya, baik diminta ataupun tidak. Hal ini dalam rangka evaluasinya serta pengamatan terhadap suatu kinerja seorang karyawan maupun staff bawahannya. Mengusulkan suatu ide mengenai kenaikan jabatan bagi staf bawahannya. Memberikan suatu penghargaan atau apresiasi kepada karyawan yang sudah berprestasi dalam perusahaan. Memberikan suatu hukuman kepada karyawan yang telah melakukan kesalahan atau pelanggaran tertentu. Jenis Kegiatan Supervisor Adapun jenis kegiatan yang dilakukan supervisor diantaranya yaitu sebagai berikut Melakukan sebuah penelitian research, tujuannya agar supervisor bisa mengetahui apasaja permasalahan atau hambatan yang ada dalam perusahaan tertentu. Melakukan suatu penilaian evaluasi secara objektif atas karyawan yang berada di bawahnya. Melakukan suatu perbaikan improvement, tujuannya supaya ke depannya bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Memberikan bantuan atau bimbingan kepada para bawahan. Menjalin suatu kerja sama cooperation dengan rekan kerja. Fungsi Supervisor Pembantu Manajer Supervisor dapat dikatakan sebagai posisi yang membantu seorang manajer. Dalam hal ini, manajer diberi wewenang langsung oleh kepala suatu perusahaan supaya mengawasi jajaran posisi dibawahnya. Dengan jumlah karyawan yang banyak dalam suatu perusahaan, tentunya pengawasan tersebut tidak dapat dilakukan oleh manajer seorang diri. Maka dari itu seorang manajer menugaskan seorang supervisor untuk mengawas kinerja posisi di bawahnya. Sebagai Narahubung Dalam hal ini, fungsi seorang supervisor yaitu sebagai narahubung antara manajer dengan para staff di bawah supervisor. Manajer tentunya orang yang sangat sibuk karena mendapatkan tugas secara langsung dari pemimpin perusahaan. Tentunya apabila para karyawan staff ingin berkomunikasi langsung dengan manajer pasti akan kesulitan. Maka dari itu seorang supervisor juga berguna sebagai narahubung antara seorang manajer dengan para karyawan staff jajaran bawah. Membantu Pekerjaan Staff Jajaran Bawah Posisi seorang supervisor adalah berada ditengah-tengah antara seorang manajer dengan para staff. Selain sebagai pembantu manajer, seorang supervisor juga dapat bertugas sebagai pembantu para staff. Dalam hal ini, salah satu job desk seorang supervisor adalah sebagai pengawas para staff. Apabila kinerja para staff kurang baik maka sudah sepantasnya seorang supervisor membantu para staff tersebut dalam menjalankan pekerjaannya. Penampung Keluhan Konsumen Apabila seorang konsumen menyampaikan sebuah keluh kesah tentang suatu perusahaan tentunya konsumen tersebut akan menghubungi posisi customer service. Apabila keluhan tersebut harus diperbaiki, kepala pimpinan juga harus mengetahui tentang keluh kesah tersebut. Menyampaikan Kebijakan Supervisor harus memiliki fungsi menyampaikan kebijakan. Kebijakan dalam hal ini adalah suatu kebijakan perusahaan dalam menegakkan aturan yang harus ditaati oleh seluruh komponen perusahaan. Kebijakan tersebut sebelum diterapkan harus melalui izin dari pimpinan suatu perusahaan. Mengatur Posisi Staff Posisi seorang supervisor adalah dibawah manajer dan diatas para staff. Supervisor diatur oleh seorang manajer dan staff diatur oleh supervisor. Maka apapun yang terjadi pada pembagian suatu kelompok kerja staff di bawah supervisor sudah menjadi wewenang dan tanggung jawab seorang supervisor. Memberikan Training Kepada Staff Pekerja yang masuk diawal-awal pekerjaannya diharuskan untuk mengikuti training tugas sesuai dengan kegiatan standar perusahaan. Disini fungsi seorang supervisor adalah untuk memberikan training kepada karyawan staff yang baru masuk tersebut. Nantinya supervisor akan melepas training apabila karyawan baru tersebut telah mahir dalam menjalankan tugasnya. Syarat Supervisor Berpengalaman Pengalaman adalah sesuatu hal penting yang harus dimiliki seorang supervisor karena dia yang akan menghandle semua pekerjaan staff. Jujur Seorang supervisor harus jujur, artinya ia harus mau mengakui semua perbuatannya baik itu perbuatan benar atau perbuatan salah. Supervisor juga sebaiknya orang yang mempunyai integritas, artinya untuk melaksanakan apa yang sudah ia ucapkan dan menjadi teladan bagi para karyawan. Kooperatif Seorang supervisor ini juga harus bersikap koperatif. Ia harus bisa menjalin suatu kerja sama dengan bawahan, klien, supplier, sesama supervisor, atau atasannya. Ia juga tidak bisa bekerja semaunya sendiri. Kompeten Seorang supervisor tentu harus mempunyai suatu kompeten di bidangnya. Sebab jika ia saja tidak kompeten, bagaimana dengan nasib dengan para karyawan yang ada di kelompoknya. Komunikatif Seorang supervisor perlu menjalin suatu hubungan dengan banyak orang. Karena itulah, ia juga harus bersikap komunikatif. Saat orang sedang berbicara, ia sebaiknya menjadi seorang pendengar yang baik. Sebaliknya ketika diberi kesempatan untuk berbicara, supervisor juga harus memberikan respon atau berbicara dengan tepat. Tidak menggurui dan tidak menasihati, apalagi mengeluarkan kata-kata yang sifatnya mengancam orang lain. Rajin Rajin bekerja dan berkemauan keras demi meraih suatu tujuan perusahaan atau program kerja yang telah disusun sebelumnya. Disiplin Hal ini dibutuhkan agar semua staff yang berada dibawahnya bisa mencontohnya, karena seorang supervisor secara tidak langsung akan menjadi sebuah acuan kerabat kerjanya. Tanggung Jawab Supervisor 1. Planning Seorang supervisor harus bisa merencanakan progress, kegiatan atau pekerjaan yang akan dilaksanakan beberapa waktu kedepan agar sesuai target yang ditentukan. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam perencanaan adalah sebagai berikut Menentukan suatu tujuan atau sasaran yang hendak dicapai kuantitas, kualitas dan waktu . Mengembangkan beberapa alternatif atau pilihan suatu kegiatan serta menentukan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran. Memilih alternatif suatu kegiatan yang terbaik ditinjau dari sasaran yang ingin dicapai dan kebutuhan sumberdayanya. Menentukan atau mempersiapkan langkah-langkah dalam pencegahan dan pemecahan bila terjadi gangguan pada pelaksanaan rencana. 2. Organizing Setelah merencanakan suatu progress, kegiatan atau pekerjaaan kedepan seorang supervisor akan mengkordinasi kepada tim agar dikerjakan sesuai dengan progress yang ditentukan. Dalam pengorganisasian mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini Untuk mengatur penggunaan alat, mesin serta fasilitas dan sumberdaya yang lain. Mengatur suatu pelaksanaan tugas diantara anggota-anggota kelompok kerja pembagian tugas . Menentukan suatu uraian tugas untuk para pelaksana. 3. Staffing Setelah mengkordinasi, supervisor lalu akan membagi tugas kepada bawahannya agar pekerjaan dikerjakan sesuai planning. 4. Directing Setelah membagi tugas kepada para staff bawahan supervisor akan mengawasi dan mengarahkan pekerjaan agar sesuai dengan planning awal. 5. Controling Tanggung jawab supervisor yang terakhir yaitu untuk mengkontrol para staff bawahan dan pekerjaan agar selalu berada pada rencana yang sudah dibuat di awal. Selain itu diantaranya yaitu Pengendalian yang mempunyai arti lebih luas daripada pengawasan, karena pengendalian meliputi kegiatan pencegahan. Mengumpulkan suatu informasi suatu data tentang kemajuan atau hasil. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan sasaran yang telah ditentukan dalam suatu rencana serta melihat apakah terjadi penyimpangan. Menganalisa suatu penyimpangan yang terjadi serta mencari sebab-sebabnya. Mengambil suatu tindakan yang perlu untuk memperbaiki kesalahan, mencegah semakin meluasnya penyimpangan ataupun meningkatkan hasil palaksanaan tugas. Keterampilan Supervisor Supervisor dituntut untuk memiliki 3 ketrampilan, yaitu sebagai berikut 1. Keterampilan Teknis Kemampuan untuk dapat memahami dan mengerjakan kegiatan – kegiatan tertentu dengan baik, terutama memerlukan penguasaan mengenai cara, metode, proses, prosedur dan teknik tertentu. 2. Keterampilan Manusiawi Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain secara efektif sebagai anggota kelompok dan dapat membia kerjasama yang baik dalam suatu kelompok yang dipimpinnya. 3. Keterampilan Konseptual Kemampuan untuk dapat melihat suatu perusahaan secara keseluruhan, meliputi kemampuan melihat keterkaitan antar bagian, dan kemampuan untuk membayangkan hubungan antar perusahaan dengan industri dimana perusahaan terletak, serta hubungan suatu perusahaan dengan masyarakat, keadaan politik, social dan ekonomi secara keseluruhan. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Supervisor Pengertian, Fungsi, Tugas, Ciri, wewenang, Syarat, Keterampilan dan Tanggung Jawabnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan berguna bagi para pembaca dalam mencari ilmu pengetahuan yang lebih dalam lagi. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya CEO Adalah HRD Adalah Sekretaris Adalah Pengertian Manajer

MenjadiTeladan Bagi Bawahan. Menjadi teladan bagi bawahan adalah syarat menjadi pemimpin dalam bidang apapun. Termasuk manajer perusahaan harus bisa menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang bertanggung jawab agar dapat menjadi contoh yang baik. Keteladan mesti ditunjukkan di kantor mulai dari hal kecil seperti tidak terlambat

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Disetiap perusahaan, pemerintahan dan apapun jenis pekerjaannya pasti akan ada istilah atasan dan bawahan. Memang ternyata menjadi bawahan itu susah-susah gampang. Susahnya kalau kita menolak perintah atasan akan dipecat atau dinon aktifkan jadi bawahan, namun jika kita jalankan akan bertentangan dengan hati manusia didalam kehidupan inimemiliki sikap dan tata caranya masing-masing. Setiap tugas yang diberikan seorang atasan harus dilaksanakan sebaik-baiknya oleh bawahan walaupun tugas yang diberikan tersebut sebenarnya sedikit menyimpang dari segala peraturan yang sudah ditetapkan. Kalau perintah dari atasan sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan hasilnya memuaskan maka atasanlah yang akan mendapat nama di mata bawahan lainnya dan mendapat acungan jempol dari setiap orang-orang disekelilingnya, dan apabila nantinya diketemukan ada ketidakcocokan ataupun ada data yang salah tetap saja bawahan yang akan jadi pernah takut kalau kita menjadi bawahan, jika kita dihadapkan pada suatu masalah besar dan apapun jenis pekerjaannya, katakanlah bahwa kesalahan tersebut dilaksanakan dan terjadi karena adanya perintah dari atasan. Segala wewenang dan tanggung jawab sebuah perusahaan ataupun pemerintahan ada ditangan seorang atasan yang memiliki jabatan tertinggi didalam sebuah perusahaan atau dan undang-undang yang sudah ditetapkan memang harus dijalankan sebaik-baiknya, namun terkadang ada istilah peraturan dan undang-undang dibuat memang untuk dilanggar. Jika tidak ada pelanggaran sudah tentu tidak akan keluar peraturan ataupun undang-undang. Berarti disini dituntut keberanian dari seorang atasan dan bawahan dalam menentukan sikap dalam menghadapi sebuah masalah bawahan…harus berani mengatakan yang sebenar-benarnya yang menyebabkan timbulnya masalah, dan seorang atasan juga harus bersikap bijaksana dan bertanggung jawab sepenuhnya untuk segera menyelesaikan sebuah masalah. Apalagi masalah yang sangat besar dan menyangkut kepentingan orang banyak.. Lihat Sosbud Selengkapnya

Pikirkanbaik-baik nilai dan visi mana yang paling penting. Kemudian, rangkai di dalam pikiran sebagai sesuatu yang tidak bisa digoyahkan. baca juga: 10 Tips agar lebih Percaya Diri 2. Gunakan kecerdasan emosional (EQ) Kecerdasan emosional (atau EQ) adalah kemampuan untuk memahami baik emosi Kita sendiri maupun emosi orang lain.

Jakarta, NU OnlineHubungan komunikasi dalam pekerjaan antara atasan dan bawahan tidak dapat dihindarkan. Penggunaan komunikasi yang baik akan menjadikan hubungan yang baik pula. Untuk itu, NU Online telah menghimpun cara membangun komunikasi yang baik antara atasan bos dengan bawahan staf. Pada artikel yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Medan Area menyebutkan cara pertama yaitu mengembangkan keterampilan mendengarkan yang baik. Ini terutama ketika berkomunikasi dengan bawahan atau rekan kerja. “Anda harus dapat mendengarkan apa yang mereka katakan dan membuat mereka memahami hal-hal yang ingin Anda sampaikan. Tentu saja, Anda juga harus dapat memahami apa yang mereka coba katakan, sehingga Anda dapat membuat mereka mengerti dengan cara yang lebih baik,” tulis artikel itu. Kedua, perjelas semuanya. Hal ini perlu dilakukan jika ingin berkomunikasi dengan staf, sehingga jangan pernah meninggalkan hal-hal yang tidak jelas. Jadilah spesifik tentang hal-hal yang ingin disampaikan. “Jika Anda tidak tahu persis apa yang mereka maksud dengan memanggil seorang karyawan, misalnya, cukup beri tahu mereka arti sebenarnya dari kata-kata itu. Mereka akan tahu apa yang anda ingin mereka ketahui karena mereka memahami arti kata-kata yang anda gunakan,” jelasnya. Ketiga, hindari percakapan yang sulit dipahami. Saat berkomunikasi dengan staf, pastikan sudah menjelaskan dengan baik dan terbuka. Misalnya, ketika Anda memberikan instruksi kepada karyawan, selalu gunakan istilah yang pasti, daripada menggunakan kata-kata seperti selalu’ atau tidak pernah’. “Orang yang tidak memahami sesuatu dengan baik cenderung sulit memahaminya. Jadi, penting bagi Anda untuk menjaga komunikasi antara atasan dan staf tetap sederhana,” tulis artikel tersebut. Keempat, hendaknya mengetahui bagaimana mengajukan pertanyaan. Saat berbicara dengan karyawan pastikan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat kepada mereka. “Anda tidak perlu melontarkan banyak pertanyaan kepada mereka, yang paling penting adalah mengajukan pertanyaan yang akan membantu mereka memahami arahan yang anda coba berikan kepada mereka,” terangnya. Portal resmi Kementerian Keuangan juga menyebutkan bahwa seorang pemimpin harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya dan memahami cara mengambil kebijakan-kebijakan terhadap bawahannya. “Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Kedua hal tersebut merupakan modal utama kemajuan organisasi yang dipimpinnya,” tulisnya. Kontributor Afina IzzatiEditor Musthofa Asrori Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

xzpqv.
  • gtro0s33j1.pages.dev/284
  • gtro0s33j1.pages.dev/478
  • gtro0s33j1.pages.dev/200
  • gtro0s33j1.pages.dev/29
  • gtro0s33j1.pages.dev/505
  • gtro0s33j1.pages.dev/417
  • gtro0s33j1.pages.dev/66
  • gtro0s33j1.pages.dev/125
  • seorang staf atau bawahan yang baik harus menunjukkan